Kebudayaan Suku Kubu


PENULIS       :   TATIT HARI PAMUNGKAS
FB                   :     http://facebook.com/tatit.pebe


BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang Masalah
Sumatera merupakan pulau yang memiliki sejumlah suku-suku besar yang mempunyai ciri khas tradisional. Suku yang terkenal adalah Aceh, Batak, Minangkabau dan Melayu. Juga sejumlah suku-suku minoritas di Sumatera sebelah timur di kawasan hutan luas diantara sungai-sungai besar, maupun rawa-rawa pantai dan pulau-pulau lepas pantai. Kebanyakan suku minoritas di propinsi Jambi dan sekitarnya dikenal dengan nama umum orang Kubu.
Dalam makalah ini penulis terutama memfokuskan pada salah satu suku, yang tidak ingin dikenal dengan nama orang Kubu tetapi orang Rimba, walaupun nama suku Kubu sudah digunakan berabad-abad yang lalu, tetapi mereka tidak cocok dipanggil suku Kubu, mereka ingin dipanggil dengan nama Orang Rimba, tetapi untuk kecocokan dengan makalah ini, penulis menyebut mereka dengan nama suku Kubu.
Suku Kubu berada di Bukit Duabelas dekat pemukiman transmigran Paku Aji yang tidak terlalu jauh dari kota Bangko. Hingga saat ini, kebudayaan suku Kubu bertahan dari tekanan yang muncul dari orang-orang modern atau transmigran. Penebangan kayu baik secara legal maupun illegal dan pembukaan lahan untuk perkebunan karet dan kelapa sawit adalah aktivitas yang tidak umum dan tentu menggangu kehidupan mereka. Mereka hidup dari hutan, mereka memperoleh makanan dari hutan. Mereka adalah orang yang tidak  terbiasa melakukan peperangan atau berjuang untuk mempertahankan hak adatnya.
Pada tanggal 2 November 2011, penulis pulang kampung ke kecamatan Sei Bahar, kabupaten Muaro Jambi. Penulis terkejut melihat banyak suku Kubu berkeliaran dikampung penulis, padahal jarak antara daerah tempat tinggal suku Kubu dengan kampung penulis sangat jauh, sekitar 5 jam perjalan bus. Kejadian ini baru sekali terjadi. Sebelumnya, tidak pernah ada satu pun orang suku Kubu yang pernah ke kampung penulis. Hal ini dikarenakan telah rusaknya hutan tempat tinggal mereka. Dikampung penulis, orang-orang suku Kubu tersebut mendirikan tenda-tenda untuk tempat tinggal yang terletak didalam perkebunan sawit. Tidak tahu dari mana mereka mendapatkan tenda-tenda tersebut. Mereka juga sering meminta-minta uang dijalan dan dirumah-rumah penduduk.
  1. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana sejarah suku Kubu
2.      Bagaimana kebudayaan suku Kubu
3.      Bagaimana sistem kekerabatan suku Kubu
4.      Bagaimana kehidupan sosial suku Kubu
  1. Tujuan Penulisan
Makalah ini penulis susun dengan tujuan:
1.      Menambah wawasan pembaca tentang suku Kubu dan kebudayaan suku Kubu.
2.      Memperoleh nilai Ujian dari mata kuliah Manusia dan Kebudayaan.
BAB II
PEMBAHASAN

1.     Sejarah Suku Kubu
Permulaan abad ke 11 kerajaan Sriwijaya menguasai sebagian selat Malaka serta melakukan perniagaan dan memiliki hubungan sosial dengan mancanegara termasuk Tiongkok dan Chola sebuah kerajaan di India selatan. Sekitar tahun 1025 kerajaan Chola menyerang kerajaan Sriwijaya dan menguasai daerahnya. Menurut informan penulis, mungkin pada saat itu beberapa penduduk yang tidak ingin dikuasai oleh penguasa mengungsi ke hutan. Mereka disebut orang Kubu (arti kata “Kubu” mungkin: benteng) membangun komunitas baru di daerah terpencil.
Menurut beberapa ahli antropologi, orang Kubu adalah keturunan  dari  saudara  termuda  yang  tidak  disunat,  sebab  di sekitarnya tidak ada alat yang cukup tajam untuk melakukan penyunatan. Pemuda merasa malu, sehingga dia mengungsi ke hutan dan berpisah 
UNTUK SELENGKAPNYA KLIK DISINI

No comments:

Post a Comment