1.
Latar Belakang Pragmatik
Pragmatik mulai populer pada tahun 1970-an. Yang
pertama mencetuskan pragmatik dalam pengajaran bahasa adalah Santo Agustinus
pada abad ke-4. Pada tahun 1955, Oller Sr mencoba menulis sebuah buku pelajaran
bahasa Spanyol dengan menggunakan pendekatan pragmatik.
Pada tahun 1970-an, pragmatik diperkenalkan di
Amerika Serikat oleh Austin (1962) dan Searle (1969). Sejalan dengan
perkembangan pragmatik, muncullah seminar pengajaran bahasa Council of Europe di Perancis tahun
1971.
Perkembangan belajar bahasa tidak dapat diatur
begitu saja dari tahapan yang satu ke tahapan lainnya, karena perkembangan
proses belajar bahasa bukanlah sama bagi semua siswa. Dengan demikian, perlu
pemahaman mendalam terhadap kebutuhan dan daya serap siswa dalam proses belajar
mengajar. Pendapat inilah yang akhirnya didukung oleh pakar-pakar
sosiolinguistik, khususnya Dell Hymes (1967, 1972), yang akhirnya melahirkan
apa yang disebut dengan pendekatan pragmatik.
2.
Perkembangan Pragmatik di Indonesia
Pendekatan pragmatik sebelumnya sudah diterapkan
dalam dunia pengajaran di Indonesia melalui jalur informal dan nonformal.
Melalui jalur informal, yaitu guru-guru menggunakan bahasa Indonesia dalam mata
pelajaran lain. Melalui jalur nonformal, yaitu penggunaan bahasa Indonesia
diluar sekolah.
Berdasarkan hasil kedua jalur itulah diperlukannya
penerapan pendekatan pragmatik lewat jalur formal, yaitu penyajian bentuk dan
bahan pembelajaran serta penjelasan guru dan latihan memakainya dalam mata
pelajaran bahasa Indonesia itu sendiri.
No comments:
Post a Comment